Tuesday, May 27, 2008

Produksi Migas Merosot, JK Tuding Megawati

Ketua Umum DPP Partai GOLKAR, H.M. Jusuf Kalla menilai merosotnya produksi minyak dan gas saat ini disebabkan buruknya manajemen energi di era Presiden B.J. Habibie hingga Megawati Soekarnoputri. JK menuding rezim yang memerintah lima hingga sepuluh tahun lalu gagal mengeksekusi kebijakan yang mendorong produksi migas. Bila rezim yang berkuasa saat itu membuat kebijakan pro-investasi migas, krisis energi saat ini tidak perlu terjadi.

Di era Megawati, menteri ESDM dijabat Purnomo Yusgiantoro yang saat ini juga masih menjabat. Di era Gus Dur yang menjabat Mentamben (Menteri Pertambangan dan Energi) adalah SBY yang sekarang menjadi presiden. Sedangkan di era Habibie, pos strategis itu dipegang Kuntoro Mangkusubroto. Menurutnya, sepuluh tahun lalu semua serba dikritik. Dengan alasan lingkungan, mau ambil minyak di hutan tidak boleh, pajak investasi juga tinggi. Padahal, mau cari minyak di mana lagi kalau tidak di hutan.

Mantan Menko Kesra ini menuturkan, ketika harga minyak mentah dunia merangkak naik di pertengahan pemerintahan Megawati, pemerintah tidak bisa menghindar dari kebijakan tidak populis menaikkan harga BBM. Ketika mendekati pemilu, opsi menaikkan harga BBM tidak diambil. Sebagai ganti, pemerintah menjual aset BUMN untuk menutup bolongnya anggaran.

"Dulu itu kerja kita (pemerintah) hanya mengeluh, sehingga peningkatan produksi sulit dicapai. Saya waktu itu Menko Kesra, bisa ngomong apa soal peningkatan produksi minyak," tutur Kalla. Karena pembukaannya sulit, mahal dan birokrasi berbelit, tidak banyak ladang migas baru yang dieksplorasi dan dieksploitasi. Karena hanya mengandalkan sumur minyak yang sudah ada, produksi turun dari 1,3 juta barel per hari menjadi tinggal 927 ribu barel per hari saat ini.

"Sekarang cari minyak di hutan gampang, pakai satu hektare, ganti dua hektare. Tapi, butuh satu-dua tahun agar bisa berproduksi," katanya. Sejak akhir tahun lalu, pemerintah memberi insentif berupa pengurangan pajak investasi yang menunjang produksi migas. Produksi sumur-sumur tua juga dimaksimalkan, selain ditemukan sumber-sumber minyak baru seperti di Blok Cepu.

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails